FBI Sebut Indonesia Dijadikan Tujuan ‘Ratu Penipu Hollywood’ Bermodus Industri Hiburan

FBI Sebut Indonesia Dijadikan Tujuan ‘Ratu Penipu Hollywood’ Bermodus Industri Hiburan

PEKAN INI, media internasional ramai memberitakan kasus penipuan yang melibatkan artis, manajer, hingga produser Hollywood. Menurut keterangan badan investigasi utama Departemen Keadilan Amerika Serikat (AS), atau FBI, beberapa nama yang berpengaruh di industri film Hollywood dimanfaatkan oleh seorang penipu untuk mengeruk keuntungan dari orang-orang yang ingin terjun ke dunia hiburan AS tersebut. Namun, saat ini, melalui website resminya, pihak FBI mengaku belum mampu mengungkap dalang penipuan tersebut. Karena kasus penipuan ini, media pun memberikan julukan \'Ratu Penipu Hollywood\' untuk pelaku utama penipuan yang hingga kini masih menjadi buronan. Tetapi yang menarik adalah ketika si \'Ratu Penipu Hollywood\' menggunakan negara Indonesia sebagai destinasi utama untuk mengirim para korbannya dengan dalih melakukan \'tugas\' casting. Alhasil, kasus ini pun menjadi sorotan dan perbincangan di berbagai platform media. Berdasarkan pemberitaan media-media internasional, FBI akhirnya meluncurkan  website untuk para korban Ratu Penipu Hollywood setelah mendapatkan laporan dari salah satu produksi terbesar film superhero AS, Marvel Cinematic Universe atau biasa disebut Marvel. Victoria Alonso, Wakil Kepala Eksekutif Marvel menuturkan kepada pihak berwenang bahwa ada seseorang yang sudah menggunakan identitasnya untuk sebuah audisi telepon seks yang ditujukan untuk orang-orang yang ingin mengikuti casting. Sementara itu, Alonso mengatakan bahwa temuannya tersebut pertama kali ia sadari pada bulan April lalu. Alonso pun kemudian menjelaskan kepada pihak berwenang bahwa dia adalah salah satu target yang dimanfaatkan oleh si Ratu Penipu Hollywood untuk mendapatkan mangsa. Atas laporan Alonso inilah, pada akhirnya pihak FBI resmi meluncurkan website untuk mencari korban-korban lainnya pada Minggu (14/7). Ratu Penipu Hollywood diketahui menjaring para korban dengan mengirimkan kesempatan untuk menjalani casting dengan beberapa direktur atau produser film Hollywood. Dengan menggunakan akun email palsu, si penipu ini kemudian mulai melakukan interaksi dengan korban. Menurut penuturan beberapa korban, si penipu ini kemudian meminta korbannya untuk berinteraksi melalui telepon. Tentu saja, si penipu ini akan berpura-pura menjadi seorang direktur atau produser film Hollywood. Namun, dalam temuan pihak FBI, Ratu Penipu Hollywood ini menggunakan trik semacam audisi untuk adegan seks melalui telepon. Menurut penuturan beberapa saksi, si penipu menggunakan alasan casting seks tersebut agar para produser bisa mengetahui kemampuan akting mereka. Salah satu aktor figuran Hollywood yang turut menjadi korban adalah Brandon Wengrzynek, menuturkan bahwa dirinya menerima sebuah email yang mengatasnamakan Sarah Finn, direktur casting film Infinity War dan Black Panther. Menurut keterangan Wengrzynek, Finn palsu ini mengajaknya untuk menjalani interview atau casting terkait dengan garapan serial TV Marvel berikutnya melalui telepon dengan Wakil Kepala Eksekutif Marvel, Alonso. Pihak berwenang memberikan keterangan bahwa aksi Ratu Penipu Hollywood ini setidaknya telah melakukan aksi penipuan sejak tahun 2013. Dalam rentang waktu 6 tahun tersebut, ia diduga kuat telah berpura-pura menjadi pihak eksekutif terkenal Hollywood untuk menjaring ribuan orang dari empat benua sebagai target penipuannya. Sementara itu, berdasarkan keterangan pihak terkait, tercatat hampir 24 pihak eksekutif telah digunakan olehnya untuk dijadikan topeng dalam menjerat para korbannya. Para eksekutif Hollywood ini di antaranya adalah Presiden Lucasfilm, Kathleen Kennedy serta mantan pimpinan Paramount Pictures, Sherry Lansing. Tidak hanya para pemangku jabatan perusahaan-perusahaan produksi film terkenal Hollywood, Ratu Penipu Hollywood ini juga kerap menggunakan identitas aktor-aktor terkenal Hollywood, fotografer, pemeran pengganti, makeup artists, hingga anggota veteran militer untuk menjalankan aksi penipuannya.

Sebenarnya kasus Ratu Penipu Hollywood ini sudah muncul ke permukaan sejak tahun 2018 lalu. Surat kabar ternama yang fokus mengulas industri film AS, Hollywood Reporter bahkan sudah secara intensif berupaya membahas serta membongkar kasus penipuan ini. Lewat judulnya, \'Hunting the Con Queen of Hollywood\' (Memburu Ratu Penipu Hollywood), Hollywood Reporter mengulas bagaimana si penipu memperdaya dan memikat korban-korbannya dengan tawaran kerja palsu yang ia sebut sebagai \'tugas khusus\' yang harus dikerjakan di Indonesia, terutama wilayah Jakarta. Begitu korban menginjakkan kakinya ke Indonesia, si penipu lantas berjanji akan mengganti biaya perjalanan, penerjemah, sopir, hingga keperluan logistik secara full. Tentu saja, pada akhirnya, ribuan dolar uang dari korban masuk ke dompet si Ratu Penipu Hollywood, dan pada akhirnya para korban tidak akan mendapatkan uang ganti. Meskipun Indonesia menjadi satu-satunya negara yang berhasil diidentifikasi sebagai tempat tujuan menjalankan \'tugas khusus\', hingga kini pihak berwenang belum mengetahui secara pasti alasan mengapa Indonesia dijadikan bagian dari atraksi kejahatan Ratu Penipu Hollywood. Fakta inilah yang kemudian membuat FBI menciptakan website \'FBI Seeking Victims in Indonesia Showbiz Scam Investigation\' (FBI Mencari Korban untuk Investigasi Penipuan Industri Hiburan yang (sudah terbang) ke Indonesia). Dengan website tersebut, pihak FBI memberikan kuesioner untuk diisi pihak yang merasa menjadi korban si Ratu Penipu Hollywood. Itulah 4 fakta kasus \'Ratu Penipuan Hollywood\' yang kini tengah menghiasi laman-laman berita utama berbagai media internasional serta media Indonesia.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: